Selasa, 10 Desember 2013

KODE ETIK KEPERAWATAN

KODE ETIK KEPERAWATAN

KODE ETIK KEPERAWATAN
PENGERTIAN
Kode etik
  • adl pernyataan formal mengenai standar kesempurnaan dan nilai kelompok.
  • mrpkn set prinsip etik yg digunakan oleh semua anggota klp, mencerminkan penilaian formal mereka sepanjang waktu, dan berfungsi sbg standar utk tndkn profesional mereka.
SEJARAH PENYUSUNAN
KODE ETIK
Kode etik keperawatan pertama kali disusun
dan diadopsi oleh:
1) ANA (1950), direvisi pd thn 1968,1976,dan 1985 dikenal sbg Code of Nurses.
2) ICN (1953), direvisi pd thn 1973.
3) CAN (1980) direvisi pd thn 1996.
4)
Tujuan Kode Etik Keperawatan antara lain:
1) Menginformasikan kpd masy mengenai standar minimum profesi dan membantu mereka memahami perilaku keperawatan profesional.
2) Memberikan tanda komitmen profesi kpd masy yg dilayani
3) Menguraikan garis besar pertimbangan etik utama profesi
4) Memberikan pedoman umum utk perilaku profesional
5) Membantu profesi dlm pengaturan-diri
6) Mengingatkan perawat mengenai tgg jwb khusus yg mereka pikul saat merawat klien.
Standar Performa Profesional ANA
STANDAR V: ETIK
Keputusan dan tindakan perawat demi kepentingan pasien
ditentukan dengan cara etik.
KRITERIA PENGUKURAN
  1. Praktik keperawatan dipandu oleh Code of Nurses.
  2. Perawat mempertahankan kerahasiaan pasien dalam parameter legal dan peraturan
  3. Perawat bertindak sebagai advokat pasien dan membantu pasien dalam mengembangkan keterampilan sehingga dapat membela diri mereka sendiri
4) Perawat memberikan asuhan dalam cara yang tidak menghakimi dan tidak menghakimi
5) Perawat memberikan asuhan dalam cara yang tetap mempertahankan otonomi, martabat dan hak pasien.
6) Perawat mencari sumber yang tersedia dalam merumuskan keputusan etik.
¢ Dalam masalah yg berfokus pd keputusan, kesulitannya yaitu dlm memutuskan apa yang akan dilakukan.
¢ Pertanyaannya adl, Apa yg seharusnya saya lakukan?
¢ Contoh:
karena Ani sngt memandang penting khdpn, dia berharap kliennya selamat dari ancaman maut harus diberi tranfusi. Sbg sorg perawat, Ani jg meyakini utk mengurangi penderitaan,shg saat dia melihat bahwa pemberian tranfusi akan memperpanjang hidup namun klien tdk bersedia karena dlarang oleh agama yg dianutnya. Ani tdk nyaman kedua pilihan sulit baginya.
¢ Dalam masalah yang berfokus pada tindakan, kesulitan tdk pd pengambilan keputusan, ttp dlm mengimplementasikannya.
¢ Pertanyaannya adl, Apa yg dpt sy lakukan? Atau resiko apa yg berani sy ambil utk melakukan apa yg benar?
Distress Moral
Perawat mengetahui tndkn yg benar ttp tdk dpt melaksanakannya krn kebijakan institusi/ desakan lain
(Jameton,1984)
Perasaan marah, bersalah, dan kehilangan
integritas perawat
Mempengaruhi perawatan klien.
Contoh:
¢ Seorng dr residen tlh memberitahu perawat utk memeriksa hitung darah lengkap dan urinalisis semua klien dan mdptkn hasilnya sblm memanggil dr ke ruang gawat darurat utk memeriksa klien. Perawat yakin hal ini tdk etis karena hal ini sia-sia dan menimbulkan ktdknyamanan serta kemungkinan resiko bg klien.
Namun, mrk tdk memiliki wewenang atau akses ke jalur pengambil kptsn utk mengubah situasi. Oleh karena itu, mrk mlkkn pemeriksaan tsb, ttp dg merasa bersalah dan kesal karena mrk yakin bhw mrk mlkkn hal yg slh.
¢ Hsl penelitian menunjukkan bahwa tindakan perawat dipengaruhi oleh batasan-batasan spt:
a) Ancaman verbal
b) Takut kehilangan pekerjaan/lisensi keperawatan mereka
c) Takut pd dokter
d) Takut pd hukum
e) Tidak adanya dukungan baik dr teman sejawat maupun pimpinan (Wilkison,1987).
¢ Utk mengatasi masalah tsb dibutuhkan pengetahuan, pengalaman,komunikasi dan kemampuan utk membuat kesepakatan yg melindungi integritas.
KONFLIK DALAM KEPERAWATAN
¢ Konflik dalam kep dpt terjadi karena adanya pertanyaan-pertanyaan perawat yg tdk terselesaikan ttg sifat dan cakupan praktik mereka, selain itu tehnologi tingg dan peran spesialisasi tlh memperluas cakupan praktik keperawatan.
Tumpang tindih antara aktivitas
perawatan dan medis.
¢ Contoh; meskipun perawat menghargai pendekatan perawatan humanistik dan menekankan hubungan P-K, banyak perawat menghabiskan banyak waktunya dg mengurus mesin klien.

SEJARAH KEPERAWATAN

SEJARAH KEPERAWATAN
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) :
       Setelah mempelajari sejarah keperawatan,mahasiswa diharapkan mampu memahami kecenderungan dan arah perkembangan keperawatan Dunia dan perkembangan keperawatan di Indonesia dari zaman ke zaman
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) :
       Setelah mahasiswa selesai mengikuti proses pembelajaran diharapkan mampu :
  1. Menjelaskan perkembangan keperawatan pada zaman purbakala
  1. Menjelsakan perkembangan keperawatan pada zaman pertengahan
  1. Menjelaskan perkembangan keperawatan pada zaman baru
  2. Menjelaskan perkembangan Keperawatan pada zaman modern
  3. Menjelaskan pokok-pokok sejarah perkembangan pelayan Dan pendidikan Keperawatan di Indonesia  dari zaman VOC
  1. Menjelaskan perkembangan Kep.di Indonesia pada zaman penjajahan
  1. Menjelaskan perkembangan Kep.di Indonesia pada zaman kemerdekaan
  1. Menjelaskan pokok-pokok berdirinya perkembangan Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
SEJARAH KEPERAWATAN
        Sejarah keperawatan adalah pengetahuan yg menggambakan perubahan-perubahan dan kemajuan-kemajuan dalam bidang keperawatan Sejak zaman dahulu sampai zaman sekarang.
A. SEJARAH KEPERAWATAN DI DUNIA
        Pada zaman Purbakala pekerjaan keperawatan dianggap suatu pekerjaan yg biasa,tapi saat sekarang keperawatan bukanlah suatu pekerjaan yg dapat dilakukan begitu saja,tetapi memerlukan suatu keahlian dan keprofesionalan (perawat itu adalah profesional).
       Sejarah Keperawatan yg ada di dunia terbagi dalam empat zaman :
  1. Zaman Purbakala       : 5000 SM – 476 M
  2. Zaman pertengahan   :    476 M – 500 M
  3. Zaman Batu                : 1600  M – 1800 M
4. Zaman Modern            : 1800 M – Sekarang
1. SEJARAH KEPERAWATAN ZAMAN PURBAKALA(5000 SM-476 M)
Keperawatan dan pengobatan pada zaman ini disebut keperawatan  dan pengobatan zaman primitif. Pekerjaan keperawatn pada zaman ini berdasarkan pada Mother Instinc (naluri keibuan),pengobatan dan perawatan dilaksanakan hanya berdasarkan instinct atau naluri saja,sama sekali tidak berdasarkan  pengetahuan dan keterampilan yang profesional.
Perawatan yg berdasarkan naluri keibuan dilakukan secara alami yang hanya berfokus pd jenis pemeliharaan . Contoh :
@ seorang wanita secara naluri melaksanakan perawatan pada anaknya yang baru lahir dan dapat melindungi dengan sebaik-baiknya.
@ seorang wanita dapat memberikan pertolongan pada wanita yang akan melahirkan bayinya hanya berdasarkan naluri keibuannya saja  tidak berdasarkan teori tetang menolong persalinan,
Pekerjaan perawatan pada zaman ini(primitif) diserakan pada wanita-wanita di rumah dan tidak ada perbedaan antara tindakan perawatan dan tindakan pengobatan,sedangkan pada masa sekarng ini terdapat batas yang tegas antara kedua profesi tersebut.
        Selanjutnya perawatan yang berdasarkan naluri keibuan meningkat menjadi perawatan secara praktis. Ini disebabkan karena semakin banyaknya orang-orang yg mendapat kecelakaan dan menderita penyakit yg perlu mendapatkan perawatan. Pd waktu itu org telah mengenal beberapa tindakan keperawatan seperti,bila ada org terjatuh maka dilakukan tindakan : pengurutan atau massage,diberikan kompres hangat bila org sakit perut,kompres dingin  bila org mengalami peningkatan suhu badan dan minum banyak, dan sebelum minuman itu diberikan terlebih dahulu dibacakan mantera-mantera.
       Pd zaman primitif ini berdasarkan pengalaman ,mereka dpt menghentikan perdarahan luka dg batu yg panas atau dpt membuka abses dg batu-batu yg tajam.
       Pd zaman ini telah dikenal pula istilah pengobatan secara transmigrasi(pengobatan secara pemindahan),mis : seorg wanita yg sulit melahirkan,maka dianjurkan untuk memakai ikat pinggang dari ibu yg mudah sewaktu melahirkan,maksudnya agar ibu yg akan melahirkan mendapat kemudahan yg sama seperti yg dialami oleh ibu tadi.
        Ada lagi yg disebut pengobatan dan perawatan secara “galemien”,yaitu menggunakan daun-daunan untuk mengusit setan atau roh-roh halus atau setan-setan.
Pada waktu itu org-org menganut agama atau kepercayaan yg pertama,yakni “Animisme”,yg berasal dari bahasa latin “Anima”berarti roh atau arwah dan “Isme”yg berarti alirah atau kepercayaan. Animisme yg berarti perawatan berdasarkan agama atau kepercayaan terhadap kekuatan alam yg dianggap spiritual.
       Pada waktu itu or g beranggapan bahwa pohon,air dan angin topan mempunayi kekuatan gaib. Matahari,bulan dan bintang adalah sesuatu yg berjiwa dan berkuasa dan kepadanya merekaucapkan rasa syukur,mereka membawa sesajian untuk meminta perlindungan dari mara bahaya atau sebagai tanda terima kasih karena sembuh dari penyakit.
Kemudian org-org percaya bahwa org sakit karena kemurkaan dewa-dewa,maka ia harus dipuja,disembah,org sakit dibawa ke Kuil yg dianggap sebagai RS yg pertama.
a.   Zaman kerajaan Babilonia(Raja Hamurabi)
      Ilmu pengetahuan ttg anatomi dan obat-obat ramuan sejak 680 SM,telah mengetahui cara menahan darah yg keluar dari hidung dan cara merawat jerawat pd muka. Mereka menyembah dewa sebagai dewa org sakit,yakni : Orisis,Isis dan Serapis (Dewa matahari).
b.   Zaman Kerajaan Herbrow Kuno
       Dia percaya pada Dewa “Yahweh”,disampaikannya dalam perjanjian lama,masyarakat meyakini bahwa kemalangan dan penyakit merupakan kemurkaan Tuhan. Salah satu ajaran agama mereka dianjurkan agar merawat org sakit seperti merawat saudara sendiri,dan merupakan suatu keharusan untuk memberi bantuan,memperbanyak kunjungan pd org-org sakit dan yg memerlukan pertolongan.
Pada saat itu mereka telah mengenal prinsip dan pelaksanaan hygiene dan sanitasi.Mereka telah berpikir bagaimana cara mencegah penyakit menular,yakni dg membakar pakaian si penderita,membakar rumah yg menderita penyakit menular tsb. Atau dengan menyikat barang-barang serta ruangan yg pernah digunakan oleh penderita.
        Tindakan keperawatan dikerjakan di kuil oleh seorang tabib yg disebut “Physician” yg merupakan dokter pertama bagi bangsa Mesir. Perawatan juga dikerjakan oleh budak laki-laki dan wanita pd bangunan yg menyerupai RS.
        Ilmu ketabiban,terutama ilmu bedah telah diketahui oleh bangsa mesir sejak zaman Purba(4800 SM),para tabib menggunakan Bidai(spalk),alat-alat pembalut,telah mengetahui anatomi dan fisiologi.
Ilmu obat-obatan juga telah diketahui oleh bangsa mesir sejak 14 abad SM. Pada kitab Papyrus memuat 700 macam resep obat-obatan yg berasal dari tumbuh-tumbuhan,binatang dan meneral(garam-garaman).
c. Penyembuhan Penyakit Di China
          Sebelum tahun 2000 SM,di Tiongkok dikenal adanya pembedahan mayat (sectio mayat) dan mempelajari ttg peredaran darah yg ditekankan pd keadaab denyut nadi. Mereka juga telah melakukan pemeriksaan pd pasien dg cara : melihat (inspeksi),mendengar(auskultasi),meraba(palpasi) dan mengetuk(perkusi). Untuk mengatasi demam yakni dengan sistim mandi,massage atau mengurut.
         Pd 2800 thn SM,seorang yg bernama Seng Lung ,beliau dikenal sebagai bapak pengobatan telah menggunakan obat dari tumbuh-tumbuhan,misalnya : lumut laut yg mengandung
Yodium digunakan untuk obat gondok,sayuran berwarna untuk penambah darah.
Kemajuan kesehatan di Tiongkok mengalami hambatan karena adanya kepercayaan bahwa org sakit itu karena kemasukan setan,sehingga org sehat takut menjamah si sakit jangan sampai ia pun kemasukan setan.
2. SEJARAH KEP.ZAMAN PERTENGAHAN (476 M – 1500 M)
     a. Pengaruh Perang Salib terhadap Perawatan.
         Akibat peperangan menyebabkan banyak kesulitan yang dialami,seperti : kelaparan,bermacam-macam penyakit dan luka akibat pertempuran,maka didirikan RS untuk t4  perawatan. Perawatan saat itu dilakukan oleh orde-orde agama dan para rohaniawan. Ada beberapa organisasi yg terbentuk saat itu dan mendirikan RS,seperti di Yerusalem,  di Palestina.
Tahun 1370 berdiri organisasi “lazaris” yg bertujuan untuk menolong dan merawat penderita Lepre,RSnya disebut “Lazaret”,Pimpinannya adalah seorang bangsawan mantan penderita Lepra. Organisasi ini bubar setelah Eropa dinyatakan bebas dari Lepra.
       Perkembangan kep.yg terjadi adalah P3K yg berdasarkan kesosialan dan kewajiban agama,orang-orangnya adalah :
1) Fransiscus dari italia
     Jasa-jasanya : berbaur dg pasien Lepra yg hidupnya diasingkan,mendorong org lain masuk ke dalam klp sosial, pengikutnya adalah “clara”,mendirikan organisasi yg pengikutnya berjanji untuk hidup sengsara demi kepentingan org sakit. Setelah fransiscus wafat di usia 44 thn,maka usahanya dilanjutkan oleh “clara”
2) Elizabeth dari Hongaria.
     Jasa-jasanya merawat penderita kusta di rumah sendiri, mendirikan RS,antara lain :
a)     RS. Santa Ana untuk umum
b)    RS. Reinhart untuk penderita Kusta yg tdk bisa sembuh
b. RS. YG Penting Pada Zaman Pertengahan
1)  Hotel Dieu di Lion
            Didirikan oleh Clovis dan merupakan RS lengkap dan terbesar di Prancis,berkapasitas 500 penderita dg 100 tempat tidur,memiliki bangsal isolasi dan susunan organisasi RS yg lengkap
2)  Hotel Dieu diParis
      Bekerja berdasarkan kesosialan
3)  RS. Bartholomeus di London
     Berdiri tahun 1123,mula-mula  hanya merawat org miskin, kemudian untuk umum yg dilakukan oleh anggota perawatan umum dan disinilah Florence Nightingale memulai kariernya memperbaiki perawatan.
c. Pengobatan Zaman Pertengahan
    Mengalami kemunduran disebabkan pekerjaan ketabiban dilakukan secara paksa,hanya mementingkan kehidupan rohani dan keadaan jasmani diabaikan. Ajaran Hipocrates dijadikan dasar kebidanan dan selama berabad-abad pekerjaan melahirkan dianggap kotor,ditolong oleh dukun beranak. Pada abad ke-16 di Belanda dan jerman terdapat RS. Bersalin yg ditolong oleh dokter.
d. Perkembangan Uniform(Pakaian Seragam)Perawat
    Seragam perawat sekarang berasal dari kebiasaan orde agama di zaman pertengahan
3. PERKEMBANGAN PERAWATAN ZAMAN BARU(1500-1800M)
    a. Zaman Renaisance
        Renaisance yg berarti lahir kembali,dimana terjadi perubahan-perubahan yg luar biasa karena adanya :
1)      Penjajahan(eksplorasi)
      Adanya penjajahan maka didapatkan negeri-negeri baru oleh penjelajah-penjelajah yg terkenal spt.Colombus
2)    Kemajuan Kesusasteraan(kemajuan literatur)
      Oleh William dan Thomas More dalam bukunya “Utopia” yg menguraikan ttg RS.
3) Kemajuan Ilmu Ketabiban
     Munculnya org-org yg menyelidiki Ilmu ajaran Hipocrates ini,sehingga memiliki pandangan luas ttg ilmu pengobatan dan ketabiban ,seperti :
# Soranus : ahli dalam abstetri,gynaecologie dan pediatri
# Andreas Vesalius : pengarang buku anatomi
# Ambroise Pare(Tukang cukur) : ahli bedah
# Galen (bangsa Roma) :ahli bedah dan ramuan obat-obatan
# Paracelsus(bangsa Jerman) : penggunaan mercuri u/Sipilis
#Gabrielle Faloppy :menemukan tuba faloppi
# Antonie Van Leeuwenhoek : penemu Mikroskop
b. Zaman Reformasi
    Atau zaman pembaharuan,dipimpin oleh : Dr. Marthin Luther (Bangsa Jerman). Pergerakan dimulai  31 Okt.1517 menyebabkan perpecahan dari Agaman kristen dan timbul agama Kristen Protestan,akibatnya terjadi penghapusan organisasi keagamaan dimana reformasi ini diterima,selanjutnya RS diambil alih oleh sipil sehingga perawatan mengalami kemunduran karena keperawatan yg semula dikerjakan oleh orde-orde agama,kini digantikan oleh org-org suruhan yg tidak mengerti ttg perawatan
1)      Di Inggris.
      Pada akhir abad ke – 18 banyak didirikan RS,al : London Hospital(1740),George Hospital(1753). Hal ini bukan berarti suatu kemajuan,justru makin mundur karena perawatan dianggap pekerjaan pelayan biasa yg mendapat
Bayaran dan dikerjakan oleh bekas org sakit,penjaga pintu dan org-org yg rendah budinya,sehingga keburukan perawatan main memuncak. Keadaan di Inggris pd waktu itu disebut “Zaman Gelap dalam Perawatan”.
2) Di Perancis.
     Pada waktu itu raja Louis XII mengeluarkan peraturan agar semua RS diserahkan kepada sipil dan Pimpinan dipegang oleh satu omiten atau panitia,maka perawatan semakin mengalami kemunduran karena dikerjakan berdasarkan bayaran,dan memuncak saat  Revolusi Perancis meletus thn 1789.
3) Di Amerika Serikat
     Thn 1808 berdiri perkumpulan wanita yg bergerak dalam bidang sosial di bawah Pimpinan “Mother Elizabeth”
   4) Di Portugal
     Pada thn 1495 – 1550,berdiri perkumpulan laki-laki,bernama Brother of Mercy yg dipelopori oleh : Juan de Dios yg bergerak dalam lapangan Perawatan dan mencapai hasil yg baik.
5) Di Spanyol
     Di beberapa tempat didirikan RS untuk menyempurnakan perawatan,perawatan berjalan baik dan teratur. Raja Phillips II mengadakan beberapa perbaikan,kisalnya RS harus mmpunyai dokter yg cukup,setiap bangsal mempunyai peralatan yg lengkap dan cukup dan pusat perhatian kepada pasien. RS di Spanyol merupakan RS terbaik mengenai perawatannya pada saat itu
6) Di Roma
     Thn 1590 terjadi wabah, oleh Gamillus mendirikan satu perkumpulan yg terdiri dari laki-laki yg melakukan perawatan di Rs.
4. PERKEMBANGAN PERAWATAN ZAMAN MODERN/BARU (1800 M – SEKARANG)
          Perkembangan perawatan saat itu dipeloporo oleh : Plorence Nightingale,yg dilahirkan di Florence italia, Tgl. 12 mei 1820. Florence mulai mengemukakan ahsratnya untuk mempelajari perawatan pd usia 26 thn. Pengalaman merawat neneknya sampai meninggal dijadikan pengalamn dalam merawat org sakit. Ia berpendapat bahwa untuk menjalankan perawatan dgn baik harus mempunyai ilmu dan keterampilan.
Thn 1850  ketika berusia 30 thn Florence dgn tegas mengatakan bahwa ia harus segera memasuki bidang
Perawatan,dan pada thn 1851 berhasil mendapatkan praktek dalam bidang perawatan,ia lulus dg hasil yg memuaskan. Pada tahun 1853 dia menduduki jabatan utama sebagai kepala pada suatu institut.
        Tahun 1854-1856, Florence Nightingale bermohon untuk  menjadi tim perawatan guna menolong korban yg jatuh dan luka akibat peperangan.
Perubahan-perubahan yg dilakukan oleh Florence,al :
# Mengadakan tempat cucian dan menggerakkan isteri-isteri tentara untuk mencuci sendiri
# Membuat 5 dapur untuk memasak makanan khusus atau diet bagi tentara yg sakit keras
# Tentara-tentara yg luka telah mendapat perawatan yg baik
# Melaporkan keadaan RS untuk diadakan perubahan
# Menurunkan angka kematian dari 42% menjadi 2% selama 6 bulan.
Florence mencoba membentuk suatu organisasi perawatan yg terdiri dari 38 org,yakni :
-          14 org perawat dari berbagai RS
-            8 org perawat dari Sister of Mercy
-            6 org perawat dari RS John
-           10 org perawat dari Roma katolik
Hambatan-hambatan yg dialami Florence,yakni :
-          Dokter John Hall mengkritik dan menuduh yg tdk benar pd Florence
-           Perawat-perawat pengikut John hall mengatakan Florence dan timnya tdk sabar dlm kesulitan-kesulitan
-           Thn 1855 Florence jatuh sakit dan sangat lemah.
Thn 1856,Florence mempersiapkan untuk mendirikan sekolah perawat untuk meningkatkan mutu perawatan. Selain itu, Florence juga mengadakan perbaikan bagi kesehatan rakyat,seperti di India. Adapun usaha-usahanya adalah :
-          Mengadakan usaha kesehatan masyarakat
-          Memperbaiki tata cara perawatan di beberapa RS
-          Memperbaiki kesehatan rakyat India
        Florence aktif bekerja sampai usia 80 thn dan lambat laun kemampuan pendengaran dan penglihatan semakin berkurang sehingga ia selalu dikawal. Thn 1907,ia dianugerahi bintang tertinggi di Inggris (bintang “order of merit”) sebagai tanda jasa. Florence meninggal, 13 Agust 1910 dgn meninggalkan nama harum di seluruh dunia,ia dimakamkan di “Hampshire”
B. SEJARAH KEPERAWATAN DI INDONESIA
     Sejarah keperawatan di Indonesia dibagi dalam beberapa periode,yaitu : Zaman VOC,Zaman penjajahan Belanda dan masa kemerdekaan atau masa pemerintahan negara kesatuan republik Indonesia.
     Alasan sejarah keperawatan dimulai pada zaman VOC karena bentuk-bentuk pelayanan formal terhadap org sakit yg mirip dgn “Perawatan” nampaknya baru dimulai pada zaman VOC.
      perawatan yg dilakukan berdasarkan mother instinct atau yg dilakukan oleh org-org pintar dibarengi dgn kepercayaan atau agama,hingga kini  masih kita lihat sisa-sisanya,khususnya di daerah-daerah yg jauh dari informasi dan kemajuan teknologi bidang pelayanan kesehatan.
  1. ZAMAN VOC (1602-1799)
      RS. Baru disebut Pd zaman ini,sementara keperawatan belum disebut-sebut karena org sakit yg dirawat cukup dilayani oleh “penjaga org sakit”.
       Menurut catatan sebuah almanak Belanda abad 19 bahwa VOC telah mendirikan sebuah RS  pada thn. 1670 di daerah Glodok kota (suatu wilayah di DKI sekarang) dan di batavia.
              RS ini memperoleh tenaga dokter yg berada dalam pengawasan dokter dari dinas tentara Belanda dan tenaga perawat diambil dari laki-laki pribumi yg di didik sebagai pekerja magang yg tugasnya membantu org sakit yg dirawat(penjaga org sakit). Saat itu belum menceriterakan struktur RS , sistem penggajian dan sistem pengangkatan (reqruitment) tenaga keperawatan.
VOC dibubarkan pada thn 1799 dan digantikan 
  oleh pemerintahan HINDIA BELANDA.
2. ZAMAN PENJAJAHAN
     a. Zaman Penjajahan bangsa Belanda I thn 1799-1811
         Pada zaman ini didirikan RS baru,namun pelayanan kesehatan/keperawatan tidak banyak perkembangan. Saat itu dikenal pelayanan RS untuk masyarakat umum dan pelayanan RS untuk militer.
      b. Zaman penjajahan bangsa Inggris,thn. 1811.
           Ada beberapa kemajuan dalam bidang pelayanan kesehatan,misalnya dilakukannya perbaikan kesmas, perbaikan perawatan jiwa,pemberian vaksin cacar dan perhatian pada rumah tahanan.
       c. Zaman Penjajahan Bangsa Belanda II,thn. 1811-1941
           RS.StantMeband di batavia,tepatnya di Glodok didirikan thn. 1819 dan melaksanakan pendidikan “Perawat” 1819
        d. Zaman Penjajahan Jepang,thn. 1941 – 1945
             Pemerintahan yg relatif pendek tidak banyak berbuat untuk kemajuan,bahkan sebaliknya,segala obat dan bahan makanan yg ada diperuntukkan bagi kepentingan perang.
3. ZAMAN PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA
     a. Periode Awal Kemerdekaan sampai thn 1952.
          Segerah setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya,maka segera pula menguasai seluruh kegiatan pemerintahan,termasuk kegiatan pelayanan di RS. Namun kondisi RS yg demikian parah ketika itu akibat ulah penjajahan Jepang sehingga pelayanan tdk banyak berubah.
Sampai dgn thn. 1951, jenis tenaga perawat yg ada,yakni :
1)      “Perawat”
       Ada beberapa jenis perawat yg diklasifikasikan berdasarkan Ijazah yg diperoleh dari pendidikan dan pelatihan tambahan :
      a) Dasar pendidikan umum MULO + 3 thn pendidikan.
          Lulusannya ada 2 jenis Ijazah,yakni Ijazah A adalah perawat umum dan Ijzah B adalah perawat jiwa. Selain itu ada lagi dgn dasar pendidikan umum SR(SD) + 4 thn pendidikan perawat,lulusannya disebut Mantri Djuru Rawat,dgn 2 jenis Ijazah yaitu Ijazah A1 dan B1
      b) Perawat yg diakui mempunyai pengalaman kebidanan
2) “Bidan” : Menerima murid dari MULO,Mantri Djurur Rawat Perempuan + pendidikan 3 thn dan lulus dgn Ijazah C
3) “Laboran” : yakni tenaga teknis Laboratorium klinik.
     Tenaga ini diperoleh dari pelatihan dan pendalaman ttg laboratorium klinik terhadap Mantri Djuru Rawat laki-laki.
     Untuk memenuhi tenaga perawat yg dirasakan masi kurang
Maka pada thn 1952 pemerintah membuka pendidikan “Pembantu Perawat” yg menerima SR(SD) dan Pembantu Org Sakit(POS) dgn pengalaman kerja 5 thn,lama pendidikan 5 thn
b. Periode thn 1953-1983
     Pada thn ini dibuka  pendidikan perawat dgn dasar pendidikan SMP,lama pendidikan 3 thn,pelaksanaannya dibawah manajemen RS. Satu-satunya Sekolah perawat yg berdiri sendiri di luar RS adalah sekolah perawat di Jln. Eyckman bandung
        Dengan dibukanya  pendidikan perawat di berbagai tempat,maka timbul kebutuhan guru perawat. Untuk memenuhi kebutuhan guru perawat,maka pemerintah membuka  pendidikan guru perawat dan pendidikan guru bidan,muridnya adalah perawat-perawat senior,lama pendidikan 1 thn,tempatnya di Jln. Pajajaran bandung, selanjutnya dibuka Sekolah Guru Perawat Kesehatan Masyarakat(SGPKM) di tempat yg sama.
        Pada thn 1955,nama SGPKMndiubah menjadi Pendidikan Kesehatan masyarakat(PKM),ketiganya berlangsung hingga thn 1975.
        Pada thn 1966,SGP,SGBid dan PKM telah berstatus Akademi dibawah naungan Depkes. Mahsiswanya status Tubel yg berasal dari seluruh indonesia
KEADAAN TENAGA KEPERAWATAN THN.1956

Teori Ilmu Sosial Keluarga yang Digunakan dalam Praktek Keperawatan Keluarga

Teori Ilmu Sosial Keluarga yang Digunakan dalam Praktek Keperawatan Keluarga

 1.     Teori Fungsi Struktural
Fokusnya adalah pada keluarga sebagai sebuah institusi dan bagaimana mereka berfungsi untuk memelihara keluarga dan jaringan sosial.
  1. Artinian (1994)
  2. Friedman, Bowden, & Jones (2003)
  3. Nye & Berado (1981)
2.     Teori Interaksi Simbolis
Fokusnya adalah pada interaksi dalam keluarga dan komunikasi simbolis.
  1. Hill and Hansen (1960)
  2. Rose (1962)
  3. Turner (1970)
  4. Nye (1976)
3.     Teori Perkembangan dan Teori Siklus Hidup Keluarga
Berfokus pada siklus hidup keluarga dan mewakili tahap normatif perkembangan keluarga.
  1. Duvall (1977)
  2. Duvall & Miller (1985)
  3. Carter & McGoldrick (2005)
4.     Teori Sistem Keluarga
Berfokus pada interaksi sirkuler antar anggota sistem keluarga, yang mana hasil dalam fungsional atau disfungsional outcomes.
  1. von Bertalanffy (1950, 1968)
5.     Teori Stress Keluarga
Berfokus pada analisis bagaimana pengalaman keluarga dan cara mengatasi (koping) keadaan yang menyebabkan stress.
  1. Hill (1949, 1965)
  2. McCubbin & Paterson (1983)
  3. McCubbin & McCubbin (1993)
6.     Teori Perubahan
Berfokus pada bagaimana keluarga tetap stabil atau berubah ketika ada perubahan pada struktur keluarga atau dari pengaruh luar.
  1. Maturana (1978)
  2. Maturana & Varela (1992)
  3. Watzlawick, Weakland, & Fisch (1974)
  4. Wright & Watson (1988)
  5. Wright & Leahey (2005)
7.     Teori Transisi
Berfokus pada pemahaman dan memperkirakan pengalaman keluarga transisi dengan mengkombinasikan Teori Peran, Teori Perkembangan Keluarga, dan Teori Alur Kehidupan.
  1. White & Klein (2002)
  2. White (2005)

Teori Terapi Keluarga yang Digunakan dalam Praktek Keperawatan Keluarga

1.     Teori Terapi Keluarga Struktural
Pendekatan sistem-orientasi ini melihat keluarga sebagai sebuah sistem sosio-kultural terbuka yang secara terus menerus behadapan dengan tuntutan perubahan, baik dari dalam maupun dari luar keluarga. Fokusnya adalah pada keseluruhan sistem keluarga, subsistemnya, batasan-batasan, dan persatuan, maupun pola transaksional keluarga dan peran tersembunyi.
  1. Minuchin (1974)
  2. Minuchin, Rosman, & Baker (1978)
  3. Minuchin & Fishman (1981)
  4. Nichols (2004)
2.     Teori Terapi Keluarga Internasional
Pendekatan ini melihat keluarga sebagai sebuah sistem interaktif atau memper-satukan kebiasaan (prilaku) atau proses komunikasi. Perhatiannya adalah pada “saat ini” dan “disini” bukan pada masa lalu. Intervensi utama berfokus pada menetapkan kejelasan, komunikasi sejajar, menjelaskan dan merubah peran keluarga.
  1. Jackson (1965)
  2. Watzlawick, Beavin, & Jackson (1967)
  3. Satir (1982)
3.     Teori Terapi Sistem Keluarga
Pendekatan ini berfokus pada promosi perbedaan dirinya dari keluarga dan promosi perbedaan intelek dari emosi. Anggota keluarga didukung untuk menguji proses mereka untuk memperoleh wawasan dan pemahaman kedalam masa lalu dan masa yang akan datang. Terapi ini memerlukan komitmen jangka panjang.
  1. Toman (1961)
  2. Kerr & Bowen (1988)
  3. Freeman (1992)

Model dan Teori Keperawatan yang Digunakan dalam Prakek Keperawatan Keluarga

1.     Nightingale (1859)
Keluarga dideskripsikan sebagai kepemilikan pengaruh positif maupun negatif pada hasil dari anggota keluarga. Keluarga dilihat sebagai sebuah institusi suportif dalam keseluruhan rentang kehidupan bagi individu anggota keluarganya.
2.     Teori Pencapaian Tujuan (King; 1981, 1983, 1987)
Keluarga dilihat sebagai sarana untuk membawa/menyampaikan nilai dan norma prilaku sepanjang kehidupan, yang mana termasuk peran seorang anggota keluarga yang sakit dan penyaluran fungsi pelayanan kesehatan keluarga. Kelurga dilihat sebagai sistem sosial dan intrapersonal. Komponen utamanya adalah interaksi antara perawat dan keluarga sebagai klien.
3.     Model Adaptasi (Roy, 1976; Roy & Roberts, 1981)
Keluarga dilihat sebagai sistem adaptif yang memiliki input, kontrol internal, dan proses umpan-balik serta output. Kelebihan model ini adalah bagaimana keluarga menyesuaikan diri terhadap masalah kesehatan.
4.     Model Sistem (Neuman; 1983, 1995)
Keluarga dilihat sebagai sebuah sistem. Tujuan  utama keluarga adalah untuk men-jaga kestabilan keluarga dengan memelihara integritas struktur keluarga dengan cara membuka dan menutup batasan-batasan keluarga. Ini adalah suatu model air yang menggambarkan keluarga dalam gerakan dan bukan sebuah pandangan statis tentang keluarga dari satu perspektif.
5.     Teori Kurang Perawatan Diri/Self-Care Defisit
Keluarga dilihat sebagai unit kondisi dasar dimana individu mempelajari kultur, peran, dan tanggung jawab.  Secara spesifik, anggota keluraga belajar bagaimana bertindak ketika salah satu anggota keluarga sakit. Kebiasaan perawatan diri ke-luarga berkembang sampai hubungan intrapersonal, komunikasi, dan kultur yang unik untuk setiap keluarga.
  1. Orem (1983a, 1983b, 1985)
  2. Gray (1996)
6.     Teori Kesatuan Manusia
Keluarga dilihat sebagai sebuah medan energi dari sistem terbuka yang konstan, yang senantiasa berubah dalam interaksinya dengan lingkungan.
  1. Rodgers (1970, 1986, 1990)
  2. Casey (1996)
7.     Kerangka Sistem Organisasi (Friedemann, 1995)
Keluarga dideskripsikan sebagai suatu sistem sosial yang memiliki tujuan jelas untuk menyalurkan kultur kepada anggota keluarganya. Pusat elemen dari teori ini adalah stabilitas keluarga, pertumbuhan keluarga, kontrol keluarga, dan spiritual keluarga.
8.     Model Sistem Kebiasaan untuk Keperawatan (Johnson, 1980)
Keluarga dilihat sebagai suatu sistem kebiasaan terdiri dari satu set interdependen interaktif terorganisasi dan mengintegrasikan subsistem yang mengatur dan menyesuaikan dengan kekuatan internal dan eksternal untuk menjaga stabilitas.
9.     Teori Menjadi Manusia (Parse; 1992, 1998)
Konsep keluarga dan yang membentuk keluarga dilihat sebagai pengembangan dan pembentukan yang terus menerus.  Peran perawat adalah untuk menggunakan komunikasi terapeutik untuk mengajak anggota keluarga untuk menemukan arti dari pengalaman mereka, untuk mempelajari apa arti dari pengalaman untuk satu sama lain, dan untuk mendiskusikan arti dari pengalaman untuk semua anggota keluarga.
10.Model Kesehatan Keluarga (Denham, 2003)
Kesehatan Keluarga dilihat sebagai sebuah proses dari waktu ke waktu pada interaksi anggota keluarga dan kesehatan yang terkait kebiasaan. Kesehatan keluarga dideskripsikan dalam hubungan dengan kontekstual, fungsional, dan domain struktural. Rutinitas kesehatan keluarga yang dinamis adalah pola kebiasaan yang mencerminkan perawatan diri, keamanan dan pencegahan, kebiasaan kesehatan mental, kepedulian keluarga, kepedulian terhadap penyakit, dan pemberian perawatan keluarga.

KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA

KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA

  1. A.    Pengertian keluarga dan pengertian keperawatan keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dan keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan, 1988).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan, ikatan emosional dan yang mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Marilynn M. Friedman, 1998).
Keluarga adalah dua orang atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Salvicion G Balion dan Aracelis Maglaya, 1989).
Dari ketiga pengertisn diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang atau lebih yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan, ikatan darah yang tinggal dalam satu rumah dan saling berinteraksi satu sama lain dalam perannya masing-masing untuk menciptakan atau mempertahankan suatu budaya.
Keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga (Suprajitna, 2004).


  1. B.     Tipe atau jenis keluarga
Menurut Frieman (1998) tipe keluarga dari dua tipe yaitu keluarga tradisional dan keluarga non tradisional.
1)      Tipe keluarga tradisional terdiri dari :
a)      Nuclear family atau keluarga inti adalah suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri dan anak kandung atau anak adopsi.
b)      Extended family atau keluarga besar adalah keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, bibi dan paman.
c)      Dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal dalam satu rumah tanpa anak.
d)     Single parent family adalah suatu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dan anak (kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.
e)      Single adult adalah satu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa.
f)       Keluarga usia lanjut adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah lanjut usia.
2)      Tipe keluarga non tradisional terdiri dari :
a)      Keluarga communy yang terdiri dari satu keluarga tanpa pertalian darah, hidup dalam satu rumah.
b)      Orang tua (ayah, ibbu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama dalam satu rumah tangga.
c)      Homo seksual dan lesbian adalah dua individu sejenis yang hidup bersama dalam satu rumah dan berpefilaku layaknya suami istri.

  1. C.    Struktur keluarga
Menurut Friedcman (1998), struktur keluarga terdiri dari :
1)      Pola dan proses komunikasi dapat dikataan berfungsi apabila jujur, terbuka, melibatkan emosi, dapat menyelesaikan konflik keluarga serta adanya hierarki kekuatan. Pola komunikasi dalam keluarga dikatakan akan berhasil jika pengirim pesan (sender) yakin mengemukakan pesannya, isi pesan jelas dan berkualitas, dapat menerima dan memberi umpan balik, tidak bersifat asumsi, berkomunikasi sesuai. Sebaliknya, seseorang menerima pesan (receiver) dapat menerima pesan dengan baik jika dapt menjadi pendengan yang baik, memberi umpan balik dan dapat memvalidasi pesan yang diterima.
2)      Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial yang diberikan baik peran formal maupun informal.
3)      Struktur kekuatan adalah kemampuan individu untuk mengontrol dan mempengaruhi atau merubah perilaku orang lain yang terdiri dari legitimate power (hak), referen power (ditiru), expert power (keahlian), reward power (hadiah), coercive power (paksaan) dan affektif power.
4)      Nilai keluarga dan norma adalah sistem ide-ide, sikap dan keyakinan yang mengikat anggota keluarga dalam budaya tertentu sedangkan norma adalah pola perilaku yang diterima pada lingkungan sosial tertentu.

  1. D.    Peran keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat dan kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu didasari dalam keluarga dan kelompok masyarakat. Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1)      Peran ayah : ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan dari pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga, anggota dari kelompok sosial serta dari anggota masyarakat dari lingkungannya.
2)      Peran ibu : ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai peran mengurus rumah tangga , sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu ibu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
3)      Peran anak : anak-anak melaksanakan peran psikososial sesuai engan tingkat perkembangan fisik, mental, soaial dan spiritual.

  1. E.     Fungsi keluarga
Menurut Friedman (1998), terdapat lima fungsi keluarga, yaitu :
1)      Fungsi afektif (the Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.
2)      Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tinkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
3)      Fungsi reproduksi (the reproduction function) adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4)      Fungsi ekonomi (the economic function) yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5)      Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the health care function) adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga dibidang kesehatan.
Tetapi dengan berubahnya zaman, fungsi keluarga dikembangkan menjadi :
1)      Fungsi ekonomi, yaitu keluarga diharapkan menjadi keluarga yang produktif yang mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya keluarga.
2)      Fungsi mendapatkan status sosial, yaitu keluarga yang dapat dilihat dan dikategorikan strata sosialnya oleh keluarga lain yang berbeda disekitarnya.
3)      Fungsi pendidikan, yaitu keluarga mempunyai peran dan tanggungjawab yang besar terhadap pendidikan anak-anaknya untuk menghadapi kehidupan dewasanya.
4)      Fungsi sosialisasi bagi anaknya, yaitu orang tua atau keluarga diharapkan mampu menciptakan kehidupan sosial yang mirip dengan luar rumah.
5)      Fungsi pemenuhan kesehatan, yaitu keluarga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar primer dalam rangka melindungi dan pencegahan terhadap penyakit yang mungkin dialami oleh keluarga.
6)      Fungsi reliugius, yaitu keluarga merupakan tempat belajar tentang agama dan mengamalkan ajaran agama.
7)      Fungsi rekreasi, yaitu keluarga merupakan tempat untuk melakukan kegiatan yang dapat mengurangi ketegangan akibat berada di luar rumah.
8)      Fungsi reproduksi, yaitu bukan hanya mengembangkan keturunan tetapi juga tempat untuk mengembangkan fungsi reproduksi secara menyeluruh, diantaranya seks yang sehat dan berkualitas serat pendidikan seks bagi anak-anak.
9)      Fungsi afektif, yaitu keluarga merupakan tempat yang utama untuk pemenuhan kebutuhan psikososial sebelum anggota keluarga berada di luar rumah.
Dari beberapa fungsi keluarga diatas, ada tiga fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, antara lain asih, yaitu memberikan kasih sayang, perhatin dan rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbun dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya. Sedangka asuh, yaitu menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara sehingga diharapkan mereka menjadi anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual. Dan asah, yaitu memenuhi kebutuhan pendidikan anak sehingga siap menadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.



  1. F.     Tahap-tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangan keluarga
Menurut friedman (1998), tahap perkembangan keluarga berdasarkan siklus kehidupan keluarga terbagi atas 8 tahap :
1)      Keluarga baru (beginning family), yaitu perkawinan dari sepasang insan yang menandakan bermulanya keluarga baru. Keluarga pada tahap ini mempunyai tugas perkembangan, yaitu membina hubungan dan kepuasan bersama, menetapkan tujuan bersam, membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial dan merencanakan anak atau KB.
2)      Keluarga sedang mengasuh anak (child bearing family), yaitu dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan. Mempunyai tugas perkembangan seperti persiapan bayi, membagi peran dan tanggungjawab, adaptasi pola hubungan seksual, pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua.
3)      Keluarga dengan usia anak pra sekolah, yaitu kelurga dengan anak pertama yang berumur 30 bulan sampai dengan 6 tahun. Mempunyai tugas perkembangan, yaitu membagi waktu, pengaturan keuangan, merencanakan kelahiran yang berikutnya dan membagi tanggungjawab dengan anggota keluarga yang lain.
4)      Keluarga dengan anak usia sekolah, yaitu dengan anak pertama berusia 13 tahun. Adapun tugas perkembangan keluarga ini, yaitu menyediakan aktivitas untuk anak, pengaturan keuangan, kerjasama dalkam memnyelesaikan masalah, memperhatikan kepuasan anggota keluarga dan sistem komunikasi keluarga.
5)      Keluarga dengan anak remaja, yaitu dengan usia anak pertam 13 tahun sampai dengan 20 tahun. Tugas pekembangan keluarga ini adalah menyediakan fasilitas kebutuhan keluarga yang berbeda, menyertakan keluarga dalam bertanggungjawab dan mempertahankan filosofi hidup.
6)      Keluarga denagn anak dewasa, yaitu keluarga dengan anak pertama, meninggalkan rumah dengan tugas perkembangan keluarga, yaitu menata kembali sumber dan fasilitas, penataan yanggungjawab antar anak, mempertahankan komunikasi terbuka, melepaskan anak dan mendapatkan menantu.
7)      Keluarga usia pertengahan, yaitu dimulai ketika anak terakhir meninggalakan rumah dan berakhir pada saat pensiun. Adapaun tugas perkembangan, yaitu mempertahankan suasana yang menyenangkan, bertanggungjawab pada semua tugas rumah tangga, membina keakraban dengan pasangan, mempertahankan kontak dengan anak dan berpartisipasi dalam aktivitas sosial.
8)      Keluarga usia lanjut, tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dari salah satu pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal dunia. Adapun tugas perkembangan keluarga ini, yaitu menghadapi pensiun, saling rawat, memberi arti hidup, mempertahankan kontak dengan anak, cucu dan masyarakat.


KONSEPTUAL MODEL DALAM PERAWATAN JIWA

KONSEPTUAL MODEL DALAM PERAWATAN JIWA
 
Proses therapy
Psikoanalisisa menggunakan “ free association “ and analisa minimal

1.Yang dianalisa adalah masalah penting yang dialami sekarang – Psychioanalycal Model Develop by signuand freud
Central concept : id ego dan super ego
Ego defence machanism: Unconscious level of mental fungtioning
Symptont are symbols by the ariginal conflict
Contoh : obsessive compulsive – cuci tangan
hubungannya dgn masa lalu. Kalau tdk ada hubungan tdk usah dikaji lebih lanjut

Psikoanalisa teori kontemporer : Erikson, Anna Freud, Melania Klien, karen Horney
2.Interpersonal Model
Develop by Peplau, H,S. Sullivan
Penekanan pd hubungan interpersonal :
Pengalaman interpersonal : Good me, bad me not me

Jangan sering mengatakan pd anak, “kamu salah”
Kecemasan timbul jika rasa aman tdk terpenuhi dan merasa ditolak Sebab individu membutuhkan rasa aman dan kepuasan
Proses therapy : mengoreksi pengalaman interpersonal dgn memberikan pengalaman hubungan interpersonal yg positif dgn therapy

Therapist moderen klien secara aktif untuk membangun trust
Reedukasi : Identifikasi problem – encourage more succesful style dlm hubungan interpersonal
3.Social Model
Develop by Caplan
Asumsi : lingkungan sosial mempengaruhi individu dan pengalaman seseorang
Lingkungan sosial – penyebab stress – penyimpangan prilaku, orang yg punya limited social support – predisposisi untuk laladaptive coping respon

Social therapy
Membantu klien menangani sos-sistem
Krisis intervensi
Manipulasi sistem pendukung social (social support)

4.Existensial Model
Develop by Cart Regers
Existensi seseorang sebagai manusia
Penyimpangan prilaku : self alienated ( terasing ) feel helpless, sad, lonely
self criticise – hambatan dlm berhubungan dgn orang lain
Prose therapeutik : membantu klien mengeksploitasi diri dan menerimanya

5.Medical Model :
Fokus :
Diagnosa mental illness – treatment based on diagnosa
Somatic treatment :
Pharmacotherapy dan Electrocanvulsive therapy
Moderen psyhiatric care are dominated by medical model
Penyimpanan perilaku merupakan gejala dari gangguan pd susunan syaraf pusat

6.Islamic Model ( disadur dari Horikoshi 80)
Polarisasi struktural – World – diri manusia – keadaan
Knowledge – Tuhan – Akal – Selamat and culture
Cool (dingin)
Nature (Hot) - Setan – Jasad – Celaka

Gangguan Jiwa :
physiolocal disorder yg disebabkan oleh panas yg sangat tinggi yg diabsorbsi oleh pasien dari setan yg mempengaruhi jiwa manusia

Proses Terjadinya :
Panas yg sangat tinggi itu membakar darah manusia dan memblok saraf ke otak dgn kontaminasi darah kotor. Ini mengakibatkan kurangnya darah segar yg mengalir di otak sehingga pikiran menjadi sangat panas dan merusak fungsinya untuk menerima kebijaksanaan dan kata-kata tuhan

Terapi bertujuan mengembalikan keseimbangan “ hot and cool substance “ dlm diri manusia
D.MODEL KEPERAWATAN
Dasar :
1.Rentang
Sehat———————— sakit
Adaptif                                         Maladaptif

2.Nursing Model
Peplau Interpersonal Model

Nursing :
a significant, therapeutik and interpersonal proces
Essence of nursing : relationship nurse – client

Nurse harus memahami diri
Dapat berinteraksi dgn klien
Orem :
Self care adalah tingkah laku yg dipelajari dan disegaja yg ditampilkan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya.
Kemampuan seseorang memenuhi kebutuhannya tergantung pd situasi dan kondisinya

E. ASPEK ETIK DAN LEGAL
Etik dan Legal Psychiatry
Tension between individual
Ringth and social need

Legal content of care sangat penting karena ini berfokus pd patient ringht dan kualitas pelayanan yg diterima oleh pasien
1.Hospitalized Patient
Apakah pasien dgn psikosa diijinkan untuk menandatangani formulir (ijin) dirawat – jika tidak / ….
Di USA sejak thn 1940 : 90 % involuntary, 10 % voluntary tapi akhir-akhir ini 73 % dari1,6 juta pasien yg datang berobat adalah voluntary.

Di Idonesia
Involuntary – Justifikasinya : pasien dgn gangguan jiwa yg mempunyai satu atau lebih dari hal-hal berikut :
- Berbahaya untuk diri sendiri dan orang lain
- Membutuhkan treatment
- Tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya

2.Dangerousmenss
Sberapa besar kemungkinan pasien berbahaya untuk orang lain  apakah pasien dikurung karena alasan bahwa dia akan berbahaya pd orang lain, dpt diterima ?
(pasien dikurung/diikat tdk etis karena melanggar hak, dia dikurung boleh asal ada alasan karena mengganggu

3.Freedom of choice
Siapa yg berhak mengambil keputusan tentang yg terbaik untuk pasien harus secara “ involuntary “ dirawat ?

Pasien:
Family memberikan
Health care provider
Judicial system

4.Discharge
5.ECT

F. WHO
Kes. Jiwa bukan hanya suatu keadaan tdk ganguan jiwa, melaikan mengandung berbagai karakteristik yg bersifat positif yg menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yg mencerminkan kedewasaan kepribadian yg bersangkutan

G.UU KES. JIWA NO 03 THN 1966
Kondisi yg memungkinkan perkembangan fisik, intelektual emosional secara optimal dari seseorang dan perkebangan ini selaras dgn orang lain.

H.YAHODA
Kes. Jiwa adalah keadaan yg dinamis yg mengandung pengertian positif, yg dapat dilihat dari adanya kenormalan tingkalaku, keutuhan kepribadian, pengenalan yg benar dari realitas dan bukan hanya merupakan nkeadaan tanpa adanya penyakit, gangguan jiwa dan kelainan jiwa

I.CIRI-CIRI SEHAT JIWA MENURUT YAHODA
1.Sikap positif terhadap diri sendiri
2.Tumbuh kembang dan aktualisasi
3.Terintegrasi
4.Otonomi
5.Realitas persepsi
6.Penguasaan lingkungan

J.SEHAT MENTAL/KESEHATAN JIWA
It is the capacity of the individual to interact effectively with the environment. Good mental health means happiness, competence, a sense of pawer over ones live, positive feelings of self esteem andcapacies to love, work and play. Good mental health also allow individual to deal appropriately eith difficult live event ( the ministry of helath australia)

K.MASLOW
The achievent of self actualization including an understanding od self and reality, the expression of emotionality and spontaneity and the achievement of life goals

Kondisi yg memungkinkan seseorang berkembang secara optimal baik fisik, emosional dan intelegensi dan berjalan selaras / serasi dgn orang lain ( WHO)
L.KRITERIA SEHAT MENTAL MENURUT YAHODA
1.Sikap positif terhadap diri sendiri
2.Tumbuh, berkembang dan aktualisasi
3.Integrasi : Masa lalu dan sekrang
4.Otonomi dlm pengambilan kupusan
5.Persepsi sesuai kenyataan
6.Menguasai lingkungan : mampu beradaptasi